Perintah Puasa  

Jumat, 18 September 2009

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh hikmah dan rahmat. Setiap perbuatan baik yang kita lakukan pasti mendapat pahala yang berlipat ganda. Misalnya, kita membaca Al-Qur’an, setiap huruf yang kita baca mendapat sepuluh pahala, coba bayangkan, Bassmalah mempunyai +- 18 huruf, jika kita kalikan dengan 10, maka kita sudah mendapatkan 180 pahala. Jika kita membaca 1000 huruf, kita akan mendapatkan 10000 pahala, Subhannallah, betapa murahnya Allah. Kita wajib bersyukur karena kita telah menganut agama Islam, agama yang penuh dengan himah dan rahmat. Agama yang di jadikan sebagai rahmatan lil’alamin.
Kita sebagai umat islam,di bulan Ramadhan diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa. Hal tersebut telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 183 sebagai berikut,


Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (183) (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(184)
Ayat di atas menerangkan bahwa kita sebagai umat Islam diwajibakan berpuasa seperti umat umat terdahulu yang juga diwajibakan oleh Allah untuk melakukan ibadah puasa. Berpuasa berarti menahan hawa nafsu. Kita dilarang makan dan minum selama terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Kita juga dilarang berbuat maksiat, karena akan mengurangi pahala puasa dan bahkan bisa membatalkan puasa.
Puasa sebenarnya adalah jalan menuju kemenangan, kita di haruskan bersabar untuk tidak melakukan hal hal yang sering kita lakukan sehari hari yang dapat membatalkan puasa, misalnya makan dan minum, jika kita menengok sebentar kisah hidupnya si ulat, kita dapat mengetahuinya jika kita mau berpikir, ulat akan melakuan puasa selama beberapa hari, dia bersembunyi di sebuah tempat tersendiri dengan tidak makan dan minum, setelah sekian lama, akhirnya ia akan keluar dari persembunyiannya dengan bentuk tubuh yang lebih bagus, ulat tersebut telah menjadi kupu kupu yang mempunyai sayap warna warni dan sangat menarik, makannannya pun telah berganti dari daun menjadi madu yang manis yang berasal dari bunga bunga yang bermekaran di mana mana. Mereka dapat terbang sepuasnya ke mana mereka mau. Namun hewan tersebut masih tetap selalu bersyukur kepada Allah Tuhan semesta alam. Dengan kata lain, untuk menuju kemenangan dan kenikmatan dibutuhkan perjuangan, tidak akan ada kemenangan bila tidak ada usaha, rahmat Tuhan tidak akan turun dengan sendirinya dengan hanya kita duduk duduk berdiam diri menatap langit melamunkan bidadari yang turun dengan membawa sekian banyak makanan dan minuman yang lezat. Kita diharuskan untuk berusaha, walaupun Allah yang menentukan.
Puasa pun begitu, kita menahan hawa nafsu selama 29 atau 30 hari tidak makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Setelah selesai kita telah kembali bersih dari dosa dosa bagaikan bayi yang baru lahir, kita boleh memakan makanan apa saja asalkan itu halal, hari tersebut merupakan hari kemenangan bagi umat muslim yang melakukan ibadah puasa. Kita juga di wajibkan bersyukur terhadap nikmat Tuhan yang telah memberikan kita ramat dah hidayahnya sehingga kita dapat melakukan ibadah puasa selama 1 bulan penuh. Bagi yang masih belum penuh, Allah telah memberikan keringanan dengan cara melakukan puasa dihari lain, atau jika sudah tidak mampu melakuan puasa, kita di haruskan untuk memberikan fidyah seberat 1 mud atau 6 ons, demikian keringan dari Allah untuk hamba hambanya.
Cukup sekian, bila ada salah saya mohon maaf, jika ada kata yang kurang pas, diharapkan mengomentarinya agar di edit kembali. Terimakasih.

AddThis Social Bookmark Button


Rela Masuk Neraka!!??  

Jumat, 24 Juli 2009

Rela Masuk Neraka

Suatu hari, Nabi Musa AS berjalan jalan untuk melihat keadaan umatnya. Tiba tiba, Nabi Musa AS melihat umatnya yang sedang beribadah dengan khusuk. Kemudian Musa menemuinya, dan ternyata orang yang beribadah tadi sudah berumur 500 tahun. Ia termasuk golongan umat yang ahli ibadah.

Setelah berbincang bincang sejenak dengan ahli ibadah tadi, kemudian Nabi Musa AS ditanya, “Wahai Musa AS aku telah beribadah kepada Allah SWT selama 350 tahun tanpa melakukan perbuatan dosa. Di manakah Allah SWT akan meletakkanku di Sorga-Nya?. Tolong sampaikan pertanyaanku ini kepada Allah SWT!”. Kemudian, Nabi Musa beribadah kepada Allah dan menanyakan tentang di manakah Allah akan meletakkan umatnya tadi besok di Akherat.

Lalu Allah berfirman, “Wahai Musa, sampaikanlah kepadanya bahwa Aku akan meletakkannya di dasar Neraka-Ku yang paling dalam”. Nabi Musa kemudian mengabarkan kepada umatnya apa yang telah difirmankan oleh Allah kepadanya.

Ahli ibadah tadi langsung terkejut ketika mendengar ucapan Nabi Musa AS. Dengan perasaan sedih, ia beranjak dari hadapan Nabi Musa AS. Malamnya ahli ibadah itu terus berfikir mengenai keadaan dirinya. Ia juga berfikir keadaan saudara-saudaranya yang belum melakukan ibadah sebanyak dirinya, di mana Allah akan meletakkan mereka besok di Akherat?

Keesokan harinya, ia menjumpai Nabi Musa dan berkata, “Wahai Musa, aku rela dimasukkan ke dalam neraka. Namun aku minta satu permohonan. Aku mohon agar setelah tubuhu ini dimasukkan ke dalam Neraka maka jadikanlah tubuhku ini gemuk, sebesar-besarnya sehingga seluruh pintu Neraka tertutup oleh tubuhku, jadi, tidak akan ada lagi orang yang akan masuk ke dalamnya”.

Kemudian, Nabi Musa menyampaikan permohonan umatnya kepada Allah SWT. Setelah mendengarkan apa yang disampaikan oleh Nabi Musa, kemudian Allah berfirman, “ Wahai Musa, sampaikanlah kepada umatmu itu bahwa sekarang Aku akan menempatkannya di Surga-Ku yang paling tinggi”.

Gimana prendz, apa yang dapat di petik dari kisah di atas. Jadi Allah menyukai orang yang memikirkan saudara-saudaranya, dan juga rela berkorban untuk saudara-saudaranya. Ya, sekedar opini aja. Menurut anda anda sekalian, apa maksud dari kisah di atas? Beri opini anda ya!

AddThis Social Bookmark Button


Pentingnya Sholat!!!  

Pentingnya Sholat!

Banyak orang tidak memperhatikan tentang sholat , mereka seperti tidak bersalah jika meninggalkan sholat demi kehidupan duniawi. Padahal, sholat adalah hal yang amat penting, bahkan lebih penting dari pada kehidupan di dunia. Karena hal yang pertama kali di tanyakan oleh para Malaikat adalah tentang shalatnya di waktu masih di dunia.

Shalat merupakan tiang agama, khususnya agama Islam. Jika kita tidak melakukan sholat, maka secara logika, kita tidak mempunyai tiang untuk menyangga agama kita. Seperti halnya rumah tanpa pondasi. Maka Islam akan mudah sekali goyah dan bahkah akan runtuh.

Ada suatu kisah yang dapat kita ambil hikmahnya. Ada seseorang yang suka minum minuman keras, berjudi, main perempuan, dan juga kemungkinan besar dia mencuri. Namun, ia tak pernah absen ketika sholat. Walaupun sedang berjudi, ketika mendengarkan adzan, ia langsung pergi untuk menunaikan sholat. Karena itu ia tak pernah telat dalam sholatnya.

Suatu ketika, saat ia sedang mabuk, ia duduk bersama teman temannya. Mereka sudah terbiasa bersama dan bercanda ria, tanpa diduga oleh salah satu temannya, ia berkata, “Hai temen, kamu boleh melakukan apa pun yang kamu mau, namun, jangan pernah sekali kali kamu lalai dalam menunaikan sholat. Dan juga tunaikan lah sholat tepat pada waktunya.” Mendengar kata kata yang diucapkan oleh si pemabuk tadi, ia langsung kaget dan kagum mendengar perkataan yang tak di duga duga akan diucapkan oleh si pemabuk.

Berdasarkan kisah di atas, dapat disimpulkan bahwa, orang yang pembuk sekalipun masih ingat terhadap sholat. Seharusnya, kita yang tidak melakukan hal hal yang dilarang agama itu, harus lebih bersungguh sungguh dalam sholat. Jangan pernah kita melalaikan sholat lima waktu. Karena kalo di pikir pikir Allah telah memberikan kemudahan kepada kita dalam melakukan shalat. Misalnya, ketika kita akan melakukan perjalanan jauh, maka kita diperbolehkan sholat jama’.

Sholat jama’ yaitu shalat yang dilakukan dengan menggabungkan dua waktu sholat agar dapat dilaksanakan pada salah satu waktu sholat. Misalnya, Sholat Dzuhur dengan sholat Ashar, Shalat Maghrib dengan sholat isa’.

Ada dua jenis jama’ yang di sunahkan oleh Rosululloh, yaitu jama’ Takdim dan Jama’ takhir. Jama’ Takdim yaitu menjamak shalat yang dilakukan pada waktu shalat yang pertama, missal, menjalankan sholat dzuhur dan ashar pada waktu dzuhur.

Jama’ Takhir yaitu jama’ yang dikerjakan pada waktu yang akhir, missal, sholat maghrib dengan sholat isa’ dikerjakan pada waktu sholat isa’. Kecuali sholat Shubuh, tidak boleh di jama’. Namun, jaman sekarang, orang orang telah menambah satu lagi jama’ yaitu jama’ TAK’USAH SAJA. Hal tersebut dikemukakan menurut ajaran syetan, yang menyuruh orang orang untuk tidak melakukan sholat.

Jadi kesimpulannya yaitu, kita sebagai umat Islam, harus senantiasa melakukan sholat lima waktu tepat pada waktunya. Jika belum, maka berusahalah untuk melakukannya. Terus berjuang!!!!!!!!!!

AddThis Social Bookmark Button


99 Nama Nama Allah SWT  

Kamis, 23 Juli 2009

Di dalam Al Qur'an pasti terdapat 99 Nama Nama Allah yang memiliki arti yang indah, bagus, dan agung.

Firman Allah SWT dalam surat Al-Araf ayat 180 :

"Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan".

Berikut ini adalah 99 nama Allah SWT beserta artinya :
1. Ar-Rahman (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahim (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi
3. Al-Malik (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja Teragung
4. Al-Quddus (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. Al-Salam (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera
6. Al-Mu'min (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. Al-Muhaimin (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta Pengawas
8. Al-Aziz (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa
9. Al-Jabbar (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya
10. Al-Mutakabbir (Al Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala kebesaranNya
11. Al-Khaliq (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. Al-Bari (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan
13. Al-Musawwir (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. Al-Ghaffar (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. Al-Qahhar (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhab (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah
17. Al-Razzaq (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattah (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. Al-'Alim (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qabidh (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang
21. Al-Basit (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat
22. Al-Khafidh (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Pengurang
23. Ar-Rafi' (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi
24. Al-Mu'izz (Al Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. Al-Muzill (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. As-Sami' (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Basir (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili
29. Al-'Adl (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. Al-Latif (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus
31. Al-Khabir (Al Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Halim (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. Al-'Azim (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafur (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur
36. Al-'Aliy (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
37. Al-Kabir (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiz (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. Al-Muqit (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga
40. Al-Hasib (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. Al-Jalil (Al Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia
42. Al-Karim (Al Karim) Artinya Yang Maha Pemurah
43. Ar-Raqib (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada
44. Al-Mujib (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. Al-Wasi' (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakim (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud (Al Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang
48. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Ba'ith (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. Asy-Syahid (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakil (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir
53. Al-Qawiy (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matin (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh
55. Al-Waliy (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamid (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhsi (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. Al-Mubdi (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal
59. Al-Mu'id (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan Memulihkan
60. Al-Muhyi (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumit (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. Al-Hayy (Al Hayy) Artinya Yang Senantiasa Hidup
63. Al-Qayyum (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. Al-Wajid (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Wahid (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. Al-Ahad (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. As-Samad (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. Al-Qadir (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqaddim (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera
72. Al-Mu'akhkhir (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh
73. Al-Awwal (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. Al-Akhir (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. Az-Zahir (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. Al-Batin (Al Batin) Artinya Yang Batin
77. Al-Wali (Al Wali) Artinya Yang Wali / Yang Memerintah
78. Al-Muta'ali (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. Al-Barr (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan
80. At-Tawwab (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. Al-Muntaqim (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
82. Al-'Afuw (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. Ar-Ra'uf (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. Malik-ul-Mulk (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85. Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama
87. Al-Jami' (Al Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap
89. Al-Mughni (Al Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90. Al-Mani' (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah
91. Al-Darr (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
92. Al-Nafi' (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. Al-Nur (Al Nur) Artinya Cahaya
94. Al-Hadi (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. Al-Badi' (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. Al-Baqi (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Warith (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyid (Ar Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada Kebenaran
99. As-Sabur (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar

AddThis Social Bookmark Button


Kata Kata orang Bijak!  

Senin, 20 Juli 2009

Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Nabi Muhammad SAW

Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. Nabi Muhammad SAW

Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia. Nabi Muhammad SAW

Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian. Nabi Muhammad SAW

Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal. Imam Al Ghazali

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. Khalifah ‘Umar

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. Ibnu Mas’ud

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. Khalifah ‘Ali

Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. Ibnu Mas’ud

Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. Khalifah ‘Ali

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku. Khalifah ‘Umar

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. Imam An Nawawi

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. Khalifah ‘Umar

Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari. Bediuzzaman Said Nursi

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa. Bediuzzaman Said Nursi

Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg Bediuzzaman Said Nursi

Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan. Bediuzzaman Said Nursi

Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup. Bediuzzaman Said Nursi

Pengetahuan tidaklah cukup; kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup; kita harus melakukannya. Johann Wolfgang von Goethe

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Johann Wolfgang von Goethe

Kearifan ditemukan hanya dalam kebenaran. Johann Wolfgang von Goethe

AddThis Social Bookmark Button


 

Design by Blogger Buster | Distributed by Blogging Tips